Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan diet keto, atau bahkan melakukan diet keto. Lalu, apa sih diet keto itu???
Diet keto sendiri ada dua macam yaitu diet ketogenik dan ketofastosis. Yuk kita bahas satu persatu.
Diet ketogenik adalah pola makan yang membatasi atau bahkan sama sekali tidak mengonsumsi karbohidrat. Diet ketogenik dipercaya dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh, mulai dari mengurangi berat badan hingga menurunkan risiko penyakit tertentu, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Ternyata banyak manfaat yang didapat dari diet ketogenik jika kamu melakukannya dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa manfaat diet ketogenik:
1. Menurunkan berat badan
2. Mengurangi kejang pada penderita epilepsi
3. Mencegah resistensi insulin dan diabetes tipe 2
4. Mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida
5. Memelihara kesehatan jantung
6. Menjaga kinerja dan fungsi otak (Alodokter, 2019)
Diet Ketofastosis adalah merupakan gabungan dari diet ketogenik dan fastosis. Bila diet dengan cara ketogenik menganut pola makan rendah karbohidrat serta tinggi lemak dan protein yang sedang, sedangkan diet fastosis menerapkan pola fasting on ketosis yang artinya puasa dalam keadaan ketosis.
Jadi, diet ketofastosis dilakukan dengan cara berpuasa atau mengatur waktu makan harian dengan pola yang mirip seperti pola OCD. Lamanya berpuasa berkisar dari 6-12 jam, bahkan bisa lebih, tergantung kemampuan dan kondisi tubuh masing-masing orang. Adapun menu makanan yang dikonsumsi tetap mengacu pada menu diet keto, yaitu 75 persen lemak, 20 persen protein, dan 5 persen karbohidrat.
Terdapat banyak manfaat dari ketofastosis yang dapat diperoleh jika melakukannya dengan tepat. Berikut ini beberapa manfaat dari ketofastosis yang dapat kamu peroleh:
Mengurangi Lemak pada Tubuh
Menguatkan Otot
Memperlambat Penuaan (Halodoc, 2020)
Setelah mendapatkan manfaat dari kedua diet tersebut, lalu apakah ada efek bagi tubuh. Jelas ada, setiap diet memberi efek bagi tubuh, entah itu baik atau buruk. Yuk simak baik-baik.
Diet Ketogenik
Jika tubuh tidak memasuki fase fastosis, efek buruknya anda tidak akan kehilangan lemak tetapi konsumsi lemak yang berlebihan memberikan efek peningkatan kadar kolesterol, dan trigliserida.
Anda akan berisiko lapar terus menerus, pusing, lemas dan mudah mengantuk jika keseimbangan karbohidrat dalam tubuh terganggu, terutama jika anda sembarangan tanpa membatasi.
Diet Ketofastosis
Kebanyakan orang yang menjalani diet ketofastosis akan mengalami “healing crisis”, yaitu sebuah kondisi yang terasa tidak nyaman saat tubuh mulai beradaptasi dengan sistem metabolisme yang baru. Kondisi tersebut ditandai dengan timbulnya jerawat yang parah, kulit gatal-gatal, kulit kering, ketombe, mual, bahkan lemas.
Kamu perlu memahami bahwa mengubah metabolisme tubuh berarti juga akan memberi dampak pada pergantian sel-sel tubuh untuk menyesuaikan dengan cara kerja yang baru. Itulah mengapa muncul healing crisis. Namun, kondisi ini berbeda-beda di setiap orang. Ada yang bisa menyesuaikan diri dengan cepat, tetapi ada juga yang butuh waktu lebih lama (Halodoc, 2020).
Dari pemaparan diatas bisa kita ketahui bahwa diet keto memiliki banyak manfaat dan juga efek samping bagi kita. Oleh karena itu lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli gizi sebelum memulai melakukan diet ini ataupun diet yang lain.
Terimakasih. Salam sehat, aman dan bergizi!
Comments