Sumber: Pinterest
Halo Sobat Gizi! pasti semua sudah tau dong dengan tempe. Yap, makanan sumber protein nabati ini telah banyak dikonsumsi setiap hari oleh semua masyarakat, salah satunya adalah kita. Tempe merupakan produk olahan dari kedelai yang terbentuk melalui proses fermentasi. Selama proses fermentasi, banyak perubahan yang terjadi baik secara fisik, biokimia, maupun mikrobiologi. Perubahan-perubahan tersebut ternyata berdampak juga pada kandungan gizi dan efeknya terhadap kesehatan.
Selain dikenal sebagai makanan sumber protein yang berkualitas tinggi, ternyata tempe dikenal oleh sebagian orang sebagai salah satu makanan yang dapat menyebabkan kadar asam urat di dalam tubuh tinggi lo. Loh, kok bisa?
Hal tersebut bisa terjadi karena adanya kandungan purin di dalam tempe. Purin merupakan zat alami yang dapat ditemukan dalam tumbuhan dan hewan. Ketika masuk kedalam tubuh, purin akan dimetabolisme menjadi asam urat, sehingga mengurangi konsumsi makanan yang memiliki kandungan purin tinggi dapat membantu mencegah kadar asam urat yang tinggi. Berapa sih kadar purin dalam tempe?
Kandungan purin didalam 100 gram tempe sekitar 130mg, lebih rendah jika dibandingkan dengan kacang kedelai kering, yakni 190mg/100 gram. Jika dikelompokkan, kadar purin dalam tempe termasuk ke dalam kategori sedang (50-150mg/100 gram).
Lalu, apakah tempe menjadi salah satu penyebab utama peningkatan kadar asam urat dalam tubuh? Jawabannya tidak ya teman-teman, karena kandungan purin dalam tempe termasuk dalam kategori sedang sehingga tidak akan menyebabkan kenaikan kadar asam urat secara drastis, asalkan dikonsumsi dengan porsi yang tepat dan tidak berlebih.
Hasil penelitian oleh Sari dan Proboasri (2015) menunjukkan konsumsi bahan pangan protein nabati seperti tempe dan tahu tidak berhubungan dengan kadar asam urat dalam tubuh. Hal tersebut kemungkinan disebabkan adanya komponen seperti vitamin C dan flavonoid yang memiliki efek menguntungkan bagi tubuh, salah satunya adalah membantu memetabolisme dan menigkatkan ekskresi (pengeluaran) asam urat di dalam tubuh sehingga mengurangi terbentuknya kristal asam urat. Selain itu, penelitian Thayibah (2018) menunjukkan, salah satu penyebab kadar asam urat dalam tubuh tinggi adalah konsumsi makanan yang tinggi purin, seperti jeroan, otak, jantung, hati, ginjal, kaldu daging, seafood, bebek, dan burung dara yang dikonsumsi secara berlebihan.
Lalu bagaimana dengan porsi konsumsi tempe per harinya?
Untuk penderita penyakit asam urat, konsumsi tempe memang dibatasi, berkisar 50-75 gram atau 2-3 potong sedang per hari. Untuk Sobat Gizi yang tidak memiliki masalah dengan kadar asam urat, konsumsi tempe sesuai dengan anjuran pedoman gizi seimbang, yakni 50 gram atau 2 potong sedang per satu kali makan.
Okay Sobat Gizi, sekarang sudah tahu kan kalau tempe bukan penyebab utama kadar asam urat tubuh tinggi. Bagi penderita penyakit asam urat bahan makanan lain selain tempe yang memiliki kandungan purin sedang, seperti tahu, kacang-kacangan kering, bayam, kangkung, daun singkong, daun melinjo, dan asparagus harus dikonsumsi sesuai dengan porsi yang disarankan, yakni 2-3 potong untuk tahu, 25 gram atau 2 ½ sendok makan untuk kacang-kacangan kering, dan 100 gram atau 1 mangkuk untuk sayuran tersebut setiap harinya. Salam sehat, aman, dan bergizi!
Referensi:
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dan Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI). 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4. EGC, Jakarta.
Sari, D.S., Probosari, E. 2015. Hubungan Asupan Protein Nabati dengan Kadar Asam Urat di Puskesmas Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara. Journal of Nutrition College, 4(2): 416-422.
Thayibah, R., Ariyanti, Y., Ramani, A. 2018. Hiperurisemia pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Arasa kabupaten Situbondo. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 6(1): 38-45.
Comments