top of page
Writer's pictureYoan A

Tips Menyimpan dan Menggunakan Kembali ASI Perah

Updated: Aug 8, 2020


Foto: Shutterstock.com


Halo sobat gizi! Dalam kegiatan kita sehari-hari, sering kita menemui Ibu yang diharuskan kembali bekerja atau menjalankan kesibukan lainnya saat masih memiliki bayi yang masih membutuhkan ASI. Kondisi tersebut menyebabkan kesulitan pada Ibu untuk memberikan ASI secara langsung, sehingga Ibu biasanya memilih untuk memerah ASI dan menyimpannya di rumah.

Dalam menyimpan dan memberikan ASI perah pada bayi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kualitas ASI yang diberikan tetap bagus dan tidak rusak kandungan gizinya. ASI dapat disimpan untuk diminum bayi selama ibu bekerja. ASI disimpan dalam botol gelas tertutup dan kedap udara serta terhindar dari sinar matahari secara langsung.


Berikut beberapa tips dalam menyimpan dan menggunakan ASI kembali.

  • Beri label yang jelas pada botol gelas ASI dengan tanggal pemerahan.

  • Jangan menyimpan ASI di dekat pintu lemari es atau freezer. Hal ini bertujuan untuk melindungi ASI dari kerusakan akibat perubahan suhu saat pintu terbuka dan tertutup.

  • Jika ASI yang diperah tidak akan diberikan pada bayi, langsung masukkan dalam freezer agar kualitas ASI tetap terjaga.

  • Dinginkan ASI dalam jumlah kecil atau sejumlah satu kali minum bayi untuk menghindari sisa ASI yang tidak diminum bayi.

  • Saat membekukan ASI, sisakan ± 1 inchi ruang pada botol agar saat ASI dalam keadaan beku dan volumenya mengembang, botol kaca tidak pecah.

  • Jika bepergian, ASI dapat disimpan dalam cooler bag yang tertutup dengan ice pack. Saat tiba di tempat tujuan, ASI harus segera diberikan pada bayi atau disimpan di lemari es atau pada freezer.

  • Jika ASI yang disimpan dalam freezer membeku, simpan dahulu dalam kulkas selama ± 8 jam hingga ASI tampak mulai mencair sebelum direndam di air hangat. Bila akan diminum bayi, keluarkan botol ASI dan diamkan pada suhu kamar sampai suhu ASI sesuai.

  • Jangan memanaskan ASI yang masih membeku, karena pemanasan dengan air mendidih akan merusak kandungan ASI.

Saat menyimpan ASI, suhu ruangan dimana ASI tersebut disimpan memiliki pengaruh terhadap ketahanan ASI.

Berikut durasi ketahanan ASI ketika disimpan dalam ruangan atau tempat penyimpanan.

Ketahanan ASI di Suhu Ruangan

ASI dapat bertahan selama ± 6-8 jam jika disimpan pada suhu ruangan (maksimal 25 derajat Celcius). Jika suhu ruangan dirasa panas, selubungi wadah penyimpanan ASI dengan handuk basah/dingin untuk menghindari suhu yang panas.

Ketahanan ASI dalam Wadah Khusus

ASI dapat bertahan selama ± 24 jam jika disimpan pada wadah khusus (tas atau termos) yang diselubungi es batu atau balok es.

Ketahanan ASI di Lemari Es

ASI dapat bertahan selama ± 5 hari ika disimpan di dalam kulkas pada suhu 4 derajat Celcius. Usahakan menyimpan wadah ASI di kulkas bagian paling dalam (dekat dengan dinding bagian belakang), karena bagian tersebut memiliki suhu lebih dingin. Jika ASI disimpan pada bagian depan (dekat pintu kulkas) akan memengaruhi suhu kulkas sehingga suhunya sering berubah-ubah dan dapat memengaruhi ketahanan ASI di dalamnya.

Ketahanan ASI di Freezer

ASI dapat bertahan selama ± 2 minggu jika disimpan di freezer dalam kulkas pada suhu -15 derajat Celcius. Jika menggunakan kulkas dengan freezer terpisah (memiliki pintu tersendiri), dapat bertahan selama ± 3-6 bulan. Hal ini diperlukan jika ibu bekerja atau bepergian dalam waktu yang lama.

Sobat gizi, jadi kita tidak boleh sembarangan yaa dalam menyimpan dan memberikan ASI pada bayi. beberapa hal perlu kita perhatikan agar asi yang kita simpan tidak rusak kualitasnya. Demikianlah beberapa tips mengenai cara penyimpanan dan penggunaan kembali ASI. Semoga ulasan yang disajikan dapat bermanfaat bagi kita semuanya, Salam sehat, aman, dan bergizi!

Referensi

  • Center for Disease Control and Prevention. 2020. Breastfeeding: Proper Storage and Preparation of Breast Milk. www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm, diakses pada 5 Agustus 2020.

  • Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2014. Penyimpanan ASI Perah. www.idai.or.id/artikel/asi/penyimpanan-asi-perah, diakses pada 5 Agustus 2020.

  • Widiartini, I.A.P. 2017. Inisiasi Menyusui Dini & ASI Eksklusif. Ar-Ruzz Media: Sleman.

4 views0 comments

Recent Posts

See All

コメント


Post: Blog2 Post
bottom of page