top of page
Writer's pictureYoan A

Ibu Pasca Melahirkan Tidak Boleh Makan Telur dan Ikan? Mitos atau Fakta?

Updated: Jul 26, 2020


Halo sobat gizi! Kondisi pasca melahirkan merupakan salah satu kondisi kritis dimana ibu mudah sekali mengalami infeksi pada bagian jalan lahir, apabila tidak dirawat dengan baik dan higienis. Untuk mendukung proses penyembuhan luka setelah melahirkan, tidak jarang dari kita merekomendasikan jenis-jenis makanan yang dapat dikonsumsi dan pantang dikonsumsi.

Telur ayam dan ikan air laut merupakan salah satu jenis bahan makanan yang sering dipantang konsumsinya oleh ibu pasca melahirkan, dengan alasan bahan makanan tersebut dapat menyebabkan rasa gatal pada bagian luka sobek atau robek saat melahirkan sehingga luka tidak cepat kering dan sembuh.

Pada masa nifas atau pasca melahirkan, kebutuhan protein ibu meningkat untuk membantu proses penyembuhan luka pada dinding rahim maupun pada luka jalan lahir yang mengalami jahitan. Protein dibutuhkan sebagai zat pembangun yang membentuk jaringan tubuh sehingga proses pemulihan luka menjadi lebih cepat. Asam amino dari protein dibutuhkan untuk pembentukan jaringan baru dan proses metabolisme tubuh. Tanpa asupan protein yang cukup, proses penyembuhan luka pasca melahirkan akan lebih lambat dan berisiko mengalami infeksi apabila proses perawatan luka kurang bersih dan higienis.

Penelitian Harahap (2018) menyebutkan personal hygiene merupakan hal yang paling mempengaruhi proses penyembuhan luka pasca melahirkan.

Dengan menjaga personal hygiene maka kebersihan pada daerah luka akan terjaga, sehingga luka menjadi steril dan tidak menyebabkan infeksi akibat mikroorganisme yang menempel pada permukaan luka.

Anjuran konsumsi makanan pada ibu nifas harus bergizi, dengan kalori yang cukup, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan. Kebutuhan protein ibu, meningkat selama masa nifas hingga masa menyusui. Peningkatan kebutuhan protein ini untuk mempertahankan daya tahan dan kesehatan ibu, sehingga sangat dianjurkan untuk mengonsumsi pangan sumber protein hewani seperti ikan, susu dan telur.


Apakah dengan begitu, ibu bisa bebas mengkonsumsi ikan, telur, dan bahan pangan protein hewani lainnya?

Eiitss, harus tetap sesuai dengan porsi untuk ibu nifas dan menyusui yaa sobat gizi, kurang lebih sebesar 60-70 gram protein setiap kali makan, sekitar 1 potong sedang daging, ½ potong sedang ikan, atau 1 butir telur ayam.

Jadi ibu dan sobat gizi tidak perlu khawatir yaa untuk mengkonsumsi bahan pangan protein hewani. Dengan menjaga personal hygiene tubuh dan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berimbang, dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka pasca persalinan! Salam sehat, aman, dan bergizi.



Referensi

  • Almatsier, S., Soetardjo, S., Soekatri, M. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

  • Harahap, K.D. 2018. Hubungan Pantangan Makanan dan Personal Hygiene dengan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas di Klinik Niar Medan. Skripsi. Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.

  • Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

  • Ratnasari, N.B. 2018. Hubungan Pola Konsumsi Protein dengan Proses Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Naskah Publikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

6 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2 Post
bottom of page